Sampel Laboratorium Laporan: Efek Modifikasi Perilaku pada Perubahan Perilaku
Abstrak
Mekanisme manajemen diri dianggap sebagai pendekatan terbaik untuk mengatasi perilaku pribadi. Setiap orang berbeda dan menunjukkan karakteristik perilaku yang berbeda. Ini menyiratkan bahwa orang memiliki perilaku yang berbeda tergantung pada faktor internal dan eksternal. Laporan laboratorium ini akan fokus pada manajemen diri dan berusaha memahami bagaimana seseorang dapat mengubah perilaku yang diberikan. Untuk menumbuhkan pemahaman yang lebih dalam, diskusi akan fokus pada perilaku manusia dan mekanisme pembuatan perubahan. Setiap orang memiliki komponen perilaku yang harus diubah.
Mengubah perilaku yang diberikan dapat menimbulkan banyak tantangan. Dari sudut pandang keahlian, modifikasi pada perilaku manusia hanya dapat dicapai melalui teknik-teknik seperti manajemen diri (Higgins & Mavin, 1982).
Efek Modifikasi Perilaku tentang Perubahan Perilaku
Modifikasi perilaku manusia terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa orang memulai perubahan dalam hidup mereka untuk memenuhi tujuan tertentu. Misalnya, seseorang bisa berjuang dengan merokok atau bahkan kemalasan. Dalam skenario seperti itu, orang tersebut menuntut untuk mengadopsi mekanisme komprehensif untuk mengubah perilaku. Perilaku yang berubah bukanlah tugas yang mudah dan membutuhkan banyak pengorbanan dan komitmen dari orang tersebut. Perubahan perilaku terjadi pada fase. Selain itu, orang yang menjalani manajemen diri harus tertarik dalam hal mencapai tujuan jangka pendek dan jangka panjang. Kesabaran adalah kebajikan penting dalam hal modifikasi perilaku manusia. Seperti disebutkan dalam paragraf, modifikasi perilaku berlangsung dalam fase. Diskusi akan dilakukan dari perspektif percobaan. Ini ditujukan untuk memahami penyebab perubahan perilaku dan faktor asosiatif lainnya. Analisis hasil akan dilakukan dalam upaya untuk mendapatkan inti dari manajemen diri (CANGELOSI, 1988).
metode
Peserta
Peserta yang terlibat kecanduan merokok. Empat peserta dipilih untuk percobaan. Para peserta yang dipilih telah berjuang dengan merokok selama bertahun-tahun. Partisipasi mereka dalam percobaan tepat waktu.
Sumber daya
Strategi intervensi dianggap sebagai sumber penting dalam hal mengukur ruang lingkup merokok. Intervensi setiap hari dan mingguan diprakarsai untuk mengukur kemajuan yang dibuat oleh mereka yang kecanduan merokok.
Prosedur
Perilaku yang ingin saya ubah adalah merokok. Saya telah kecanduan merokok cukup lama. Meskipun ada upaya untuk mengubah perilaku, saya selalu mendapati diri saya merokok tanpa berhenti. Dari perspektif medis, merokok mempengaruhi paru-paru dan dapat menyebabkan kanker. Selain itu, merokok diketahui meningkatkan tekanan darah. Merokok dianggap sebagai faktor kesehatan yang berbahaya.
Menurut data dan statistik, merokok menyebabkan rentetan masalah dalam kesehatan seseorang. Keputusan untuk berhenti merokok didasarkan pada hidup yang sehat bebas dari narkoba.
HASIL
Rencana intervensi digunakan demi mengatasi masalah merokok. Rencana tersebut melibatkan rencana mingguan dan harian di mana data dan informasi dicatat. Data orang tersebut diindikasikan untuk mengukur kemajuan yang dibuat untuk berhenti merokok. Rencana mingguan didahului oleh rencana harian yang mengindikasikan langkah-langkah yang diambil oleh orang yang kecanduan dalam hal berhenti merokok. Rencana harian sudah termasuk mekanisme yang digunakan untuk mengatasi merokok. Rencana itu berperan penting dalam hal memperkuat upaya orang yang kecanduan (Johnson & Turop, 1982).
Diskusi
Langkah pertama untuk berhenti merokok adalah merumuskan tindakan, yang harus diikuti. Tindakan harus dilihat dari perspektif mekanisme kebijakan yang ditujukan untuk mengurangi merokok. Merokok Adiktif. Ini berarti bahwa orang yang dimaksud harus berani dalam hal mengamati aturan dan serangkaian undang-undang dari konsep manajemen diri. Manajemen diri baik selama aturan dan peraturan diikuti. Penting untuk mengikuti peraturan yang ditetapkan untuk memenuhi tujuan. Meskipun ada tantangan yang terlibat, merokok membutuhkan semangat pengorbanan dan dedikasi yang besar (Hitzman, 1986).
Orang yang kecanduan merokok harus siap untuk menguraikan serangkaian perubahan perilaku. Perubahan tersebut diharapkan mencerminkan tujuan berhenti merokok. Misalnya, ini bijaksana bagi orang yang kecanduan untuk merumuskan berbagai langkah yang bertujuan untuk meningkatkan perilaku. Orang tersebut harus terlibat dalam kegiatan untuk menghindari kemalasan. Disebutkan bahwa merokok mempengaruhi orang yang menganggur. Pikiran yang menganggur cenderung terlibat dalam usaha negatif. Dalam situasi di mana orang itu kecanduan banyak, ia harus mengurangi jumlah rokok yang dihisap per hari. Misalnya, orang tersebut dapat mengurangi jumlah rokok yang dihisap menjadi dua. Ini harus dilakukan secara berkelanjutan sampai orang tersebut menang melawan kecanduan merokok (Higgins, Rhol & Jones, 1977) ...